Wamen LH Dorong Industri Capai Target 50% Pengelolaan Sampah Tahun Ini

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Peran Industri dalam Pengelolaan Sampah dan Pengurangan Emisi

Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Wakil Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, Diaz Hendropriyono, kembali menekankan pentingnya partisipasi aktif dari sektor industri dalam mencapai target pengelolaan sampah yang ambisius serta pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) nasional. Dalam berbagai kesempatan, ia menyampaikan bahwa saat ini hanya 39% dari total sampah yang dikelola, yaitu sekitar 56 juta ton, dengan target nasional sebesar 50% pada tahun 2025.

Diaz menegaskan bahwa pemerintah siap mendukung berbagai inovasi yang muncul dari anak bangsa dalam menghadapi tantangan pengelolaan sampah. Inovasi tersebut meliputi penggunaan bioplastik hingga teknologi waste to energy. Ia menekankan bahwa regulasi akan disesuaikan dengan perkembangan inovasi tersebut agar tidak menjadi hambatan bagi solusi yang ditawarkan oleh industri.

“Recycle oke, bioplastik oke, waste to energy oke. Pemerintah tidak bisa hanya mendukung satu saja. Kita harus mendorong semua sektor selama bisa terbukti dengan pendekatan berbasis ilmiah,” ujarnya dalam pernyataannya di The 2nd Annual Indonesia Green Industry Summit (AIGIS) 2025 di Jakarta, Jumat (22/8).

Pengelolaan sampah yang efektif juga sangat berkaitan erat dengan upaya menekan emisi GRK. Untuk itu, diperlukan kolaborasi lintas pihak, termasuk pemerintah, industri, dan masyarakat. Diaz berharap para pelaku industri dapat terus berinovasi dan memberikan solusi terbaik untuk memperkuat keberlanjutan lingkungan di Indonesia.

Komitmen Bersama dalam Akselerasi Industri Bioplastik

Acara AIGIS 2025 yang berlangsung pada 20-22 Agustus ditutup dengan penandatanganan Pernyataan Komitmen Bersama Akselerasi Industri Bioplastik antara pemerintah dan pelaku industri. Penandatanganan ini merupakan langkah penting dalam mempercepat pencapaian target pengelolaan sampah serta penerapan ekonomi sirkular dan ekonomi hijau di Indonesia.

Inisiatif ini diinisiasi oleh Asosiasi Material Berkelanjutan Indonesia, Greenhope, dan Global Growth Institute. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan partisipasi industri dalam mengadopsi solusi-solusi ramah lingkungan, seperti penggunaan bahan biodegradable dan pengelolaan limbah secara lebih efisien.

Tantangan dan Peluang di Sektor Industri

Sampah dan emisi GRK tetap menjadi isu utama yang perlu segera diatasi. Meski ada progres, masih banyak yang perlu dilakukan, baik dari segi infrastruktur maupun kesadaran masyarakat. Dengan adanya inovasi dan komitmen bersama, peluang untuk mencapai target nasional semakin terbuka.

Selain itu, kebijakan yang fleksibel dan mendukung inovasi sangat penting dalam membangun sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Pemerintah dan industri perlu bekerja sama untuk menciptakan kerangka kerja yang saling mendukung dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Langkah-Langkah Konkret untuk Mencapai Tujuan

Untuk mencapai target pengelolaan sampah dan pengurangan emisi GRK, beberapa langkah konkret perlu dilakukan. Pertama, penguatan regulasi yang sesuai dengan perkembangan teknologi dan inovasi. Kedua, peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah secara benar. Ketiga, pemberdayaan industri dalam mengembangkan solusi yang berkelanjutan.

Selain itu, kerja sama internasional juga penting dalam mempercepat proses transformasi lingkungan. Dengan menjalin kemitraan dengan organisasi global, Indonesia dapat memperoleh akses terhadap teknologi dan pengetahuan terkini yang bisa diterapkan dalam skala besar.

Dengan komitmen yang kuat dari berbagai pihak, harapan besar dapat diwujudkan dalam mencapai visi Indonesia yang lebih hijau dan berkelanjutan.